LAPORAN
PRAKTIKUM PENILAIAN STATUS GIZI
PENGUKURAN ANTHROPOMETRI
Oleh :
Cita sugesti wulandari
P07131112003
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
TAHUN
2013
A. Acara praktikum
: pengukuran anthropometri
B. Hari/tanggal
: 26 september 2013
C. Pokok Bahasan
: praktikum pengukuran anthropometri
D. Sub Pokok Bahasan
:
1.
Pengukuran berat badan
a.
Langkah – langkah penggunaan instrumen
alat ukur : dacin, detecto scale, timbangan injak, timbangan digital, timbangan
bayi.
b.
Pencatatan hasil pengukuran.
2.
Pengukuran panjang badan
a.
Langkah – langkah penggunaan instrumen
alat ukur infantometer
b.
Pencatatan hasil pengukuran
3.
Pengukuran tinggi badan
a.
Langkah – langkah penggunaan instrumen
alat ukur microtoise
b.
Pencatatan hasil pengukuran
4.
Pengukur Lingkar Lengan Atas
a.
Langkah – langkah penggunaan
instrumental alat ukur pita LILA dan Metlin
b.
Pencatatan hasil pengukuran
E. Tujuan praktikum :
1.
Mahasiswa dapat menggunakan dacin dengan
benar
2.
Mahasiswa dapat menggunakan detecto
scale dengan benar
3.
Mahasiswa dapat menggunakan timbangan
injak dengan benar
4.
Mahasiswa dapat menggunakan timbangan
digital dengan benar
5.
Mahasiswa dapat menggunakan timbangan
bayi dengan benar
6.
Mahasiswadapat menggunakan infatometer
dengan benar
7.
Mahasiswa dapat menggunakan microtoise
dengan benar
8.
Mahasiswa dapat menggunakan pita LILA
atau Metlin dengan benar
F. Alat dan Bahan :
1.
Dacin
2.
Detecto Scale
3.
Timbangan Injak / bath room scale
4.
Timbangan digital
5.
Timbangan bayi
6.
Infantometer
7.
Microtoise
8.
Pita LILA
9.
Metlin
G. Prosedur Kerja
:
1.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan dacin yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Langkah 1 : gantungkan dacin pada dahan pohon, palang
rumah atau penyangga kaki tiga.
b.
Langkah 2 : periksalah apakah dacin sudah terikat
kuat.
c.
Langkah 3 : ebelum dipakai letakkan bandul geser pada
angka nol. Batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman.
d.
Langkah 4 : pasanglah celana timbang, kotak timbang
atau sarung timbang yang kosong pada dacin. Ingat bandul geser pada angka nol.
e.
Langkah 5 : seimbangkan dacin yang sudah di bebani
celana timbang, sarung timbang, atau kotak timbangan dengan cara memasukkan
pasir ke dalam kantong plastic.
f.
Langkah 6 : anak ditimbang dan seimbangkan dacin.
g.
Langkah 7 : tentukan berat badan anak, dengan membaca
angka di ujung bandul geser.
h.
Langkah 8 : catat hasil penimbangan diatas dengan
secarik kertas.
i.
Langkah 9 : geserlah bandul ke angka nol. Letakkan
batang dacin dalam pengaman, setelah itu bayi atau anak dapat ditrunkan.
Catat hasil dengan format terlampir
2.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan Detecto Scale yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Menyiapkan timbangan Detecto Scale
b.
Letakkan timbangan pada lantai yang
datar
c.
Pastikan bandul geser pada angka nol
d.
Upayakan penimbangan dilakukan dengan
pakaian seminimal mungkin (tanpa sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya )
e.
Klien yang diukur berdiri pada tempat
yang di tentukan, pandangan lurus ke depan dalam keadaan tenang dengan sikap
tegak.
f.
Catat berat badan dengan seakurat
mungkin. Membaca hasil penimbangan tepat sejajar dengan bandul geser.
Catat hasil dengan format terlampir
3.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan timbangan injak yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Menyiapkan timbangan injak
b.
Letakkan timbangan pada lantai yang
datar
c.
Pastikan jarum pada angka nol
d.
Upayakan penimbangan dilakukan dengan
pakaian seminimal mungkin ( tanpa sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya)
e.
Klien yang diukur berdirinpada tempat
yang ditentukan, pandangan lurus kedepan dalam keadaan tenang dan sikap tegap.
f.
Catat berat badan dengan seakurat
mungkin. Membaca hasil penimbangan tepat sejajar dengan jarum.
Catat hasilnya dengan format
terlampir
4.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan timbangan bayi yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Menyiapkan timbangan bayi
b.
Letakkan timbangan pada meja yang datar
c.
Pastikan jarum pada angka nol.
d.
Upayalkan penimbangan dilakukan dengan
pakaian seminimal mungkin ( tanpa sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya )
e.
Bayi yang diukur berbaring pada tempat
yang disediakan, pandangan lurus keatas dan dalam keadaaan tenang.
f.
Catat berat badan seakurat mungkin. Membaca hasil penimbangan
tepat sejajar dengan jarum.
Catat hasilnya dengan format terlampir
5.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan infantometer yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Menyiapakan infantometer
b.
Letakkan infantometer pada meja yang
rata
c.
Pastikan jarum pada angka 0 (nol)
d.
Subyek yang akan diukur dibaringkanbdan
dilepaskan sepatu/sandal, topi dan lain sebagainya.
e.
Kepala (bagian atas, ubun-ubun) menempel
pada papan bagian atas dan muka mengahadap lurus.
f.
Kaki rapat dan lurus, apabila sulit
sehingga telapak kaki menekuk, luruskan dengan cara menyentuh bagian telapak.
g.
Naikkan / geser meteran pengukur sampai
tepat di telapak kaki.
h.
Panjang badan diketahui dari angka yang
tertera
i.
Catat panjang badan seakurat mungkin.
Catat hasilnya dengan format
terlampir
6.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan Microtoise yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah :
a.
Subyek yang akan diukur melepaskan sepatu / sandal, topi dan lain sebagainya.
b.
Subyek berdiri tegak membelakangi
dinding dengan posisi kepala bagian belakang, punggung, pantat dan tumit menempel
pada dinding dan muka menghadap lurus kedepan.
c.
Kaki rapat dan lurus, apabila sulit
sehingga kaki menekuk, luruskan kaki dengan cara tekanlah lutut pada tembok dan
luruskan.
d.
Turunkan microtoise sampai tepat di atas
kepala (bagian atas ubun – ubun), siku – siku lurus menempel pada dinding.
e.
Baca angka pada jendela kaca, catat
tinggi badan seakurat mungkin.
f.
Petugas yang melihat angka mikrotoise
lebih tinggi dari pasien / klien.
Catat hasilnya seakurat mungkin.
7.
Lakukan pengukuran untuk 4 model dengan
menggunakan pta LILA atau Metlin yang sudah disiapkan dengan langkah – langkah
:
a.
Pengukuran dilakukan pada lengan sebelah
kiri
b.
Lengan dalam keadaan tergantung bebas,
tidak tertutup pakaian.
c.
Tetapkan posisi bahu dan siku.
d.
Letakkan pita antara bahu dan siku.
e.
Tentukan titik tengah lengan.
f.
Lingkaraan pita ukur pada tengah lengan,
pita jangan terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.
Catat hasilnya dengan format
terlampir
H.
Hasil
:
Tabel 1 : pengukuran dengan menggunakan dacin
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(kantung pasir)
|
Kesimpulan
|
E
|
F
|
G
|
H
|
1
|
Agtari
|
5,4
|
3,5
|
5,4
|
3,5
|
Dari
data yang didapatkan pengukuran dengan menggunakan dacin tingkat ketelitian
masih kurang tepat.
|
2
|
Chalida
|
5,4
|
3,5
|
5,5
|
3,5
|
3
|
Cita
|
5,4
|
3,6
|
5,5
|
3,5
|
4
|
Dearin
|
5,4
|
3,6
|
5,5
|
3,5
|
5
|
Devavani
|
3,4
|
5,4
|
3,5
|
5,4
|
Tabel
2 : pengukuran dengan menggunakan
Detecto Scale
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(Mahasiswa)
|
Kesimpulan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Agtari
|
-
|
58,5
|
54
|
56,5
|
48
|
Pada
pengukuran detecto scale data pengukuran yang didapatkan sama.
|
2
|
Chalida
|
61
|
-
|
54
|
56,5
|
48
|
3
|
Cita
|
61
|
58
|
-
|
56,5
|
48
|
4
|
Dearin
|
61
|
58
|
54
|
-
|
48
|
5
|
Devavani
|
60,5
|
58
|
54
|
56
|
-
|
Tabel 3 : pengukuran dengan menggunakan timbangan
tigital
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(mahasiswa)
|
Kesimpulan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Agtari
|
-
|
59
|
54,8
|
57,3
|
48,5
|
Hasil
penimbangan dengan timbangan digital, tidak adanya perbedaan hasil dari
masing – masing pengukur, angka yang di dapatkan sama.
|
2
|
Chalida
|
62
|
-
|
54,8
|
57,3
|
48,5
|
3
|
Cita
|
62
|
59
|
-
|
57,3
|
48,9
|
4
|
Dearin
|
61,5
|
59
|
54,8
|
-
|
48,5
|
5
|
Devavani
|
61,7
|
59
|
54,8
|
57,3
|
-
|
Tabel 4 : pengukuran dengan menggunakan infantometer
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(mahasiswa)
|
Kesimpulan
|
1
|
2
|
3
|
1
|
Agtari
|
41,8
|
37,8
|
44,5
|
Data
pengukuran infatometer, memliki sedikit perbedaan hasil angka yang
didapatkan, karena kurang ketelitian dalam melakukan praktikum.
|
2
|
Chalida
|
42,4
|
38,9
|
46,5
|
3
|
Cita
|
42
|
39,3
|
47,5
|
4
|
Dearin
|
42,5
|
39,4
|
46,5
|
5
|
Devavani
|
41,9
|
39,3
|
46,3
|
Tabel 5 : pengukuran dengan menggunakan Microtoise
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(mahasiswa)
|
Kesimpulan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Agtari
|
-
|
160,5
|
152,4
|
155
|
161,7
|
Data
yang didapatkan dari masing-masing pengukur berbeda-beda.
|
2
|
Chalida
|
152
|
-
|
151,9
|
155
|
161,1
|
3
|
Cita
|
155,3
|
160,3
|
-
|
157,5
|
165,3
|
4
|
Dearin
|
152
|
160,5
|
152,2
|
-
|
161,2
|
5
|
Devavani
|
152
|
160,3
|
152,2
|
154,7
|
-
|
Tabel 6 : pengukuran dengan menggunakan pita LILA
atau Metlin
No.
|
Nama
pengukur
|
Model
(mahasiswa)
|
Kesimpulan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Agtari
|
-
|
28
|
28
|
28
|
23
|
Pada pengukuran LILA, data yang
didapatkan dari salah satu pengukur
masuk dalam garis di bawah normal.
|
2
|
Chalida
|
30
|
-
|
28
|
27,7
|
23
|
3
|
Cita
|
30
|
28,5
|
-
|
28
|
23
|
4
|
Dearin
|
29,9
|
28
|
27
|
-
|
23,4
|
5
|
Devavani
|
30
|
27
|
26,5
|
27
|
-
|
I. Pembahasan :
Berdasarkan hasil praktikum penilaian status
gizi pengukuran antrhopometri, di
dapatkan data bahwa ada beberapa perbedaan dari hasil pengukuran antrhopometri
dari mulai pengukuran dengan menggunakan dacin, detecto scale, timbangan
digital, infantometer, microtoise, pita LILA atau metlin. Di karenakan adanya
kurang ketelitian dalam pengukuran tersebut, sehingga hasil yang
didapatkan berbeda – beda. Berdasarkan
data yang didapatkan antara pengukur satu dengan yang lain, ada yang mempunyai
kesamaan dan perbedaan. Didalam melakukan pengukuran antropometri ketelitian
dan ketepatan perlu di perhatikan karena akan mempengaruhi hasil yang
didapatkan.
Berdasarkan data yang didapatkan salah satunya
adalah pengukuran dengan menggunakan pita LILA, bahwa hasil pengukuran
didapatkan angka LILA nya di bawah normal wanita usia subur yaitu 23, sedangkan
normal WUS (wanita usia subur) yaitu 23,5. Maka dari itu perlu adanya kesadaran
akan status gizi yang di butuhkan karena akan mempengaruhi kesehatan. Sedangkan
pada penimbangan dengan menggunakan timbangan digital ada yang mengalami
peningkatan berat badan, hal ini perlu di perhatikan sebab apabila berat badan
melebihi batas normal, maka akan tidak menutup kemungkinan akan mengalami
gangguan kesehatan.
J.
Kesimpulan
Sampailah pada kesimpulan bahwa pengukuran dengan
menggunakan alat antrhopometri harus memperhitungkan tingkat ketelitian dan
ketepataan, karena akan mempengaruhi pada hasil yang didapatkan, serta mampu menguasai penggunaan alat ukur antrhopometri
dengan baik dan benar.
Daftar pustaka
Supriasa, I Dewa Nyoman dkk. Penilaian
Status Gizi. Penerbit : EGC.
Jakarta 2001.
Instruktur, Praktikan,
( ) ( Cita Sugesti Wulandari)
Nim : P07131112003